Ekonomi adalah sebuah
ilmu sosial yang mempelajari tentang aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi . Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat terlepas dari kegiatan ekonomi. Beberapa faktor yang menyembabkan
terjadinya ekonomi; 1) Sumber daya alam yang terbatas, 2) keinginan manusia
yang tak terbatas. Ekonomi merupakan instrumen terpenting dalam pembangunan
sebuah Negara serta dalam kesejahteraan masyarakatnya. Negara memiliki peran
penting terhadap pembangunan dan kesejahteraan rakyat, seperti temaktub dalam
UUD 1945 BAB XIV tentang Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial, Pasal
33 ayat 3 “bumi dan air dan kekayaan alam yang terrkandung di dalamnya dikuasai
oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat”
dan tercantum dalam Pancasila di sila ke-5 “keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia”.
Pertumbuhan ekonomi merupakan
faktor penting untuk dicapai karena setiap Negara menginginkan perubahan yang
lebih baik dalam sektor ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi
keberhasilan Negara dalam pembangunan ekonomi suatu Negara. Untuk mempercepat
pertumbuhan ekonomi ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk memacu
pertumbuhan ekonomi tersebut, yaitu, dengan melakukan pembenahan internal
kondisi perekonomian hingga melakukan kerjasama internasional yang memberikan
kontribusi positif pada masing-masing Negara untuk mempercepat pertumbuhan
ekonomi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu faktor
sumber daya manusia, faktor sumber daya alam, faktor ilmu pengetahuan dan
teknologi, faktor budaya dan faktor daya
modal. Lalu kita dapat melihat bagaimana kelima faktor tersebut sudah secara
maksimal dikelola, faktanya ada beberapa negara di kawasan Asia Tenggara yang
masih terbelakang dalam pengelolaan beberapa faktor tersebut walaupun kita juga
dapat melihat beberapa negara lainnya sudah cukup mampu mengelola dengan baik.
Jika melihat bagaimana Indonesia
mengelola kelima faktor tersebut, beberapa faktor masih belum dapat
dimaksimalkan untuk itu Indonesia dan sembilan negara lainnya membentuk ASEAN
Community 2015 atau Komunitas ASEAN 2015 dengan tujuan yang baik.
Lebih dari satu dekade lalu,
para pemimpin Asean sepakat membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia
Tenggara pada akhir 2015 mendatang. Ini dilakukan agar daya saing Asean
meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India untuk menarik investasi asing.
Penanaman modal asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan
lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan. Pembentukan pasar tunggal
yang diistilahkan dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini nantinya
memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara
lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi akan semakin ketat.
Selain pasar bebas,
Indonesia akan dihadapi oleh liberalisasi sumber daya manusia. Jika masyarakat
tidak memiliki life skill yang baik
khususnya dalam percakapan berbahasa asing, besar kemungkinan Indonesia akan
kalah dalam pertarungan MEA nanti. Karena siapapun investornya, mereka akan
membutuhkan pekerja yang fasih dalam berbahasa asing. Selain mengembangkan life skill, perlu dikembangkan pula
kreasi (soft skill) dalam hal produksi
sehingga dapat menciptakan produk dalam negeri yang siap bersaing dengan barang
luar negeri.
PMII sebagai organisasi
kemahasiswaan yang bersifat independen dan akomodatif terbesar di Indonesia harus
memiliki peran aktif dalam menghadapi persaiangan yang sangat kompetitif
diakhir 2015 nanti. Dengan memiliki jutaan kader yang terus berkembang dan
jaringan alumni yang tersebar diseluruh Nusantara, PMII diharapkan lebih
kreatif, produktif dan inovatif, mengingat persaingan dalam liberalisasi pasar tidak
hanya dalam bidang barang atau produk saja, akan tetapi persaiangan di bidang jasa
juga seperti, jasa akuntan, pengacara, tenaga medis, dsb. Para kader PMII yang
memiliki karakteristik nilai keislaman dan kebangsaan harus bisa menempati beberapa
sektor-sektor strategis yang berkategori The
Leading Sector (pemerintahan, industri, akademik), sehingga dapat mencapai
cita-cita kemerdekaan Indonesia sebagaimana yang tercantum di dalam tujuan
organisasinya.
Meskipun PMII ini
independen, namun secara kultur-ideologis tidak dapat dipisahkan dari NU karena
PMII menjadikan aswaja sebagai Manhaj
al-fikr dalam pergerakannya. Ada 4 prinsip aswaja yang menjadi landasan
gerak PMII, yakni, tawasuth (moderat),
tawazzun (seimbang), tasamuh (toleran), dan ta’adul (adil). PMII yang menjadikan
prinsip keadilan (ta’addul) sebagai salah satu ruh perjuangannya dengan
cita-cita menciptakan kondisi masyarakat yang adil dan makmur, seperti yang
tercantum dalam lirik mars PMII “adil dan makmur ku perjuangkan”. Dan sudah
seharusnya PMII berperan aktif dan mendorong agar pemimpin-pemimpin bangsa ini
dapat menjalankan kegiatan perdagangan nasional dan global yang adil (fair
trade). Sehingga negara dapat berperan dan berfungsi sebagaimana mestinya,
mengarahkan kebijakan untuk kesejahteraan rakyat yang berdaulat, adil dan
makmur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar